Sejak kecil saya sudah hidup NOMADEN. Mulai dari Jakarta, Serang, Palembang, hingga ke Yogyakarta

Berjalan-jalan keliling Indonesia menjadi salah satu impian saya. Belum lagi dengan adanya "bantuan" dari penempatan, setidaknya memudahkan saya mengelilingi Indonesia.




Salah satu orang yang menjadi inspirasi saya adalah Trinity Traveler. Beliau adalah salah satu orang kreatif dalam hal jalan-jalan. Bagaimana beliau bisa jalan-jalan dengan murah, sambil menulis yang kemudian ia tuangkan catatan perjalanannya dalam blog dan buku.

Trinity sudah menulis dalam blog nya sejak September 2005. Di sana kita bisa mendapatkan berbagai tips dan trik bagaimana jalan-jalan murah, tempat-tempat yang bagus untuk dikunjungi, serta hal-hal yang penting dalam berjalan-jalan.

Sebelum lanjut lebih jauh, saya perkenalkan Trinity secara lebih dekat mulai dari Biografi nya sampai akun dunia maya nya.

Sebenarnya "Trinity" adalah nama penanya, hidup sebagai wanita biasa di Jakarta, Indonesia.
Setelah "budak korporat" selama bertahun-tahun, kemudian ia memutuskan untuk menjadi full-time traveler dan freelance writer. Dia juga Pemimpin Redaksi majalah wisata Venture, kontributor untuk majalah berbagai nasional, radio kepribadian Indika FM, kolumnis dari Yahoo! Travel, blog dan sosial pengusaha media, penerjemah Inggris- Indonesia, pengarang untuk orang lain, copywriter, pembicara dalam bidang kreatif  menulis / blogging / travel. Memiliki gelar Sarjana Komunikasi dari Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia dan Magister Manajemen dari Asian Institute of Management, Manila, Filipina (beasiswa dari Asian Development Bank - Japan).
Dia telah melakukan perjalanan ke hampir seluruh provinsi di Indonesia serta 44 negara.
 The Naked Traveler is the first and foremost travel blog in Indonesia.

Buku yang sudah diterbitkan
1. “The Naked Traveler (Catatan Backpacker Wanita Indonesia Keliling Dunia)” – Bentang Pustaka, Jun 2007, sekarang sudah edisi 17
2. “The Naked Traveler 2” – Bentang Pustaka, Jan 2010, sudah edisi ke-7
3. “Duo Hippo Dinamis: Tersesat di Byzantium” (Indonesia’s first graphic travelogue) – Bentang Pustaka, May 2010, sudah edisi ke-3
4. “The Journeys, Kisah Perjalanan Para Pencerita” (12 travel stories from 12 writers) – Gagas Media, April 2011, sudah edisi ke-2
5. “The Naked Traveler 3” – Bentang Pustaka, May 2011

Penghargaan 
* 7 Most Inspirational People in Tourism – JalanJalan magazine, Dec 2010
* Indonesia Leading Travel Writer – Indonesia Travel & Tourism Awards, Jakarta, 21 Oct 2010
* 12 Most Influential Indonesian Women on Twitter – Warta Ekonomi magazine, 23 Aug 2010
* Best Book 2008 – Cleo magazine, Dec 2008
* Finalist of Indonesia’s Best Blog Award 2007 in “Pesta Blogger” – Jakarta, 27 Oct 2007 

Contact
E-mail: naked.traveler@gmail.com
Facebook: Trinity “The Naked Traveler”
Twitter: @TrinityTraveler
Yahoo group: nakedtraveler

Berikut kita sudah mengenal lebih dekat tentang Trinity Traveler.

Menurut saya Ia adalah seorang yang kreatif,ya creative traveler! Banyak orang berpikiran bahwa biaya untuk jalan-jalan itu relatif mahal. Apalagi untuk ke luar negeri. Berdasarkan yang saya ikuti perkembangannya di twitter dan blog nya, jalan-jalan tidak selalu harus menggunakan biaya sendiri. Anda bisa mencari sponsor perjalanan Anda. Anda juga bisa bepergian beramai-ramai untuk menghemat fixed-cost. Mulai dari hunting tiket jauh-jauh hari. mencari penginapan murah melalui internet, mencari rekomendasi kegiatan sesuai tempat wisata kita.

Setelah kerja kantoran belasan tahun, saya mulai mikir… Kok kayaknya nggak ada perkembangan yang berarti ya? Kalau kerja di perusahaan yang sama, paling kenaikan gajinya cuma 10% per tahun. Kalau pindah kerja baru deh bisa naik lebih banyak tapi seumur (tua) begini pindah kerja tanggung. Promosi juga kok tak kunjung datang.

Sebagai seorang yang sangat hobi jalan-jalan, motivasi terbesar saya untuk bekerja adalah menabung sebanyak mungkin agar bisa jalan-jalan. Tapi you know lah, cuti kita kan cuma 12 hari dalam setahun. Itulah sulitnya sebagai pekerja kantoran: punya uang tapi tidak punya cukup waktu.

Bosan “hidup yang gitu-gitu aja” dengan bekerja sebagai “mbak-mbak kantoran”, saya memutuskan untuk sekolah S2 di luar negeri. Untunglah tahun 2007 saya mendapatkan beasiswa dari Asian Development Bank-Japan Scholarship untuk mengambil Master in Management di Asian Institute of Management di Manila, Filipina.

Tapi sekolah itu artinya meninggalkan pekerjaan dan nggak dapat gaji bulanan lagi. Sedangkan uang beasiswa hanya bisa mencakup uang sekolah dan hidup sehari-hari. Maka sebelum berangkat, saya pun “menjual” blog naked-traveler.com untuk diterbitkan oleh penerbit buku Bentang Pustaka dengan harapan meski berstatus pengangguran, saya akan mendapat uang hasil royalti.
Singkat cerita, setahun kemudian saya berhasil lulus dan buku The Naked Traveler itu ternyata jadi best seller. Alhasil sekembalinya ke Indonesia, saya disibukkan dengan promosi buku ke sana ke mari. Tak disangka saya juga mendapat penghasilan dari menulis di majalah-majalah, menjadi pembicara, bahkan diundang traveling gratis ke mana-mana.
Sejak itulah saya mikir bahwa saya bisa hidup dari pekerjaan saya sebagai travel writer. Saya tetap bisa jalan-jalan terus dan menulis tentangnya. Saya nggak harus bangun pagi-pagi dan bermacet-ria di Jakarta. Nggak terjebak dengan rutinitas kantor, office politic, dan nggak ribut minta izin cuti sama bos.
Sekolah S2 bisnis itu justru meyakinkan diri saya untuk bisa mandiri. Saya membuat business plan terhadap diri sendiri minimal 5 tahun mendatang, merencanakan produk-produk baru, memasarkan brand diri, dan sebagainya.
Sebagai freelancer, semua perkerjaan bisa dilakukan berkat teknologi. Modal saya adalah seperangkat komputer, yaitu laptop Acer Aspire Timeline 3810T untuk di rumah dan netbook Acer Aspire One D255 ketika saya jalan-jalan (warnanya pun biru, warna favorit saya!). Koneksi internet hari gini sudah gampang. Akun email dan blog gratis. Social media gratis pula. Semakin kini teknologi semakin murah dan terjangkau.  Hebatnya lagi, karena teknologi itulah saya bisa bekerja di mana saja: sambil leyeh-leyeh di pantai, sambil tidur-tiduran di penginapan, di kereta api, pesawat terbang, di mana pun bisa!
Akhirnya saya telah menemukan passion saya and I think I have the best job in the world as a fulltime traveler and freelance writer. Sangat #happy bila memiliki hobi yang bisa menghasilkan uang. Bayangkan, saya sangat doyan jalan-jalan, memiliki pekerjaan yang memungkinkan saya jalan-jalan terus dan dapat uang pula dari jalan-jalan! Ah, benar kata Confucius, “Choose a job you love, and you will never have to work a day in your life”.